cara meninggikan pondasi rumah
Adajuga yang masih bertahan tetap tinggal di tepi pantai dengan cara meninggikan pondasi rumah atau membuat rumah panggung di atas rumah utama mereka. Hal tersebut dilakukan karena hanya itulah satu- satunya lahan dan tempat tinggal yang mereka miliki. Selain itu, mereka yang berprofesi sebagai nelayan enggan untuk direlokasi jauh dari pantai.
Apabilabanjir akibat air hujan yang deras tersebut melanda, coba untuk menutup rata saluran tersebut untuk dapat mengurangi volume air yang telah menggenang di rumah. Walaupun air juga bisa merembes lewat tembok dan juga permukaan tanah, setidaknya dengan cara ini akan dapat meminimalisir resiko terjadinya banjir atau air hujan masuk ke rumah.
Berikutcara ke 2 meninggikan lantai bangunan aplikasi Planner 5D
1 Dinding Gipsum Umumnya dinding dibangun menggunakan bata namun jika anda tidak menambah pondasi maka sebaiknya gunakan dinding gypsum. Dinding gypsum pemasangannya mudah dan lebih cepat dengan berat yang ringan. Anda juga bisa memakai bahan glasswool untuk peredam suara yang diapit dua lembar panel gypsum.
Danmeninggikan dasar rumah akan meningkatkan keseluruhan rumah, yang dapat menghasilkan rumah yang lebih estetis. Jenis pondasi crawlspace juga merupakan pilihan yang lebih murah daripada menggali ruang bawah tanah penuh. Pondasi ini bekerja dengan cara yang sama seperti pondasi di dermaga laut dengan memasang pilar-pilar panjang
khu du lịch suối nước nóng thanh thủy phú thọ. Bagaimana cara menentukan jenis pondasi rumah yang tepat? Pondasi erat kaitannya dengan penopang kekuatan suatu bangunan. Berkat pondasi, rumah mampu berdiri tegak dan bisa dihuni dengan aman. Tahukah anda kalau pondasi terdiri dari bermacam-macam jenis? Seperti yang pernah dibahas di sini, pondasi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi yang memiliki kedalaman kurang dari 3 meter disebut pondasi dangkal. Sedangkan pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya mencapai 3 meter atau lebih. Masing-masing pondasi rumah mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Oleh sebab itu, suatu jenis pondasi tepat digunakan untuk pembuatan suatu rumah, namun bisa tidak cocok dipakai untuk pembangunan rumah dengan spesifikasi yang lain. Lantas bagaimana sih caranya memilih pondasi rumah yang tepat? 1. Perhatikan Rumah yang Akan Dibangun Semakin tinggi rumah yang akan dibangun, semakin kuat pula daya dukung pondasi yang dibutuhkan. Jadi, faktor ketinggian ini memegang peranan yang teramat penting dalam pemilihan jenis pondasi. Rumah dengan dua lantai mungkin masih bisa ditopang oleh pondasi dangkal. Tetapi jika anda berniat mendirikan dengan lantai yang cukup banyak, pertimbangkanlah mengambil pondasi dalam yang memiliki daya dukung paling baik. 2. Periksa Jenis Tanah di Tempat Pembangunan Berdasarkan daya dukungnya, terdapat 4 macam tanah antara lain tanah keras, tanah sedang, tanah lunak, dan tanah sangat lunak. Pembangunan pondasi juga perlu memperhatikan letak lapisan tanah keras. Posisi tanah keras yang berada di kedalaman 0-3 meter bisa menerapkan pondasi dangkal. Sementara itu, posisi tanah keras yang terletak di kedalaman 3-20 meter sebaiknya menggunakan pondasi dangkal hingga pondasi dalam seperti mini pile, bored pile, atau sumuran. Sedangkan bila posisi tanah keras tersembunyi di kedalaman lebih dari 20 meter, wajib hukumnya membangun pondasi dalam yang tangguh misalnya tiang pancang dan bored pile. 3. Lihat Kondisi Lingkungan Geografis Setempat Faktor geografis ini mempengaruhi jenis tanah dan keidealan suatu bangunan. Tanah liat memiliki daya topang yang lebih baik ketimbang tanah gambut, sehingga pondasi sederhana pun sudah cukup. Namun jika kondisi tanah liat tersebut tidak stabil akibat lingkungan yang ekstrim, maka diperlukan pondasi dalam yang lebih rumit agar dapat menopang bangunan dengan baik. 4. Konstruksi yang Ada di Atas Pondasi Konstruksi yang terletak di atas pondasi disebut superstruktur. Hal ini mencakup apa-apa saja yang dipasang atau diletakkan di atas pondasi contohnya rangka, kuda-kuda, pilar, lantai, dinding, dan perabotan. Penentuan jenis pondasi yang akan dibangun perlu memperhatikan aspek ini supaya mampu menyangga sempurna total beban yang akan ditahan. Nilai bobot rumah secara keseluruhan yang bertambah berat membutuhkan pondasi yang lebih kokoh. 5. Waktu dan Biaya Pengerjaan Pembangunan Anda juga perlu memperhatikan tenggat waktu dan anggaran biaya yang tersedia. Mempercepat waktu pengerjaan bisa dilakukan dengan menambah jumlah pekerja, tapi konsekuensinya anggaran bakal membengkak. Itu sebabnya gunakan tukang bangunan yang profesional sehingga anda dapat menghemat waktu sekaligus biaya. Selalu jalin komunikasi yang baik dengan semua pekerja agar proses pembangunan pondasi rumah berjalan lancar sesuai rencana.
Sebelum Anda mulai membuat pondasi rumah dengan berbagai pertimbangan yang tepat, Anda perlu memulainya dengan memperhatikan kondisi tanah. Cek apakah kondisi tanah untuk bangunan rumah Anda tersebut bertipikla keras atau lunak. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan agar pondasi rumah nantinya tetap stabil dan tidak mengalami penurunan yang dapat membahayakan rumah Anda. Selain itu, Anda juga harus menentukan pondasi sesuai dengan jenis bangunan di atasnya. Apakah untuk bangunan rumah sederhana atau bangunan bertingkat. Dua hal ini akan kita bahas satu per satu di bawah ini 1. Atasi dulu masalah kondisi Tanah Hal pertama yang harus diperhatikan dalam membuat pondasi rumah ialah keadaan tanahnya, apakah tipe keras atau lunak. Tanah yang keras tentu saja punya potensi pembuatan pondasi yang cakar ayamnya tidak perlu terlalu dalam. Sementara tanah yang lunak bisa jadi akan bergerak jika musim hujan sehingga mau tidak mau harus diberi cakar ayam yang dalam. Selain itu, apabila lokasi tanah di tempat yang akan dibangun memiliki karakter yang gembur, maka perlu dilakukan pemadatan terlebih dahulu. Struktur tanah yang kuat ini sangat penting untuk dibuat agar pondasi yang nantinya dibangun bisa sekokoh mungkin. 2. Jika lahan miring, lakukan hal ini Membuat struktur bertingkat Tentu harus ada solusi untuk mengatasi tanah yang miring sementara akan dibangun rumah di atasnya. Salah satu caranya adalah dengan membuat jenis pondasi bangunan dengan struktur bertingkat. Dengan struktur bertingkat ini, tentu akan membantu menghemat ongkos pengurukan, kalaupun ada yang harus dikeruk untuk meratakan, tentu hanya sebagian kecil saja. Jika elevasi kemiringannya tak besar, perbedaan tinggi permukaan ruang satu dengan lainnya dapat dihubungkan dengan tangga landai. Sedangkan jika elevasinya tajam, ada bagian yang harus dikeruk dan bagian lain diuruk. Letak seninya ada pada naik-turun atau tinggi-rendahnya ruangan yang dibuat. Asalkan tanahnya tidak labil dan cakar ayamnya dalam, maka bangunan bisa dipastikan akan tetap kuat. Hanya saja memang banyak orang tidak merekomendasikan membuat pondasi rumah dengan kata lain membangun hunian di atas lahan miring. Membuat tinggi fondasi belakang dan meratakannya dengan tanah atau meninggikan bagian belakang Fondasi belakang yang tinggi dimaksudkan sebagai penahan tanah urugan untuk menyamakan tinggi dengan bagian depan. Cara ini hanya bisa dilakukan pada lahan yang memiliki selisih tinggi tidak lebih dari 2 meter, jika lebih dari itu mustahil untuk dikerjakan. Kalaupun perlu buatlah urugan sampai bagian belakang lebih tinggi dari bagian depan, agar konstruksinya lebih kuat. 3. Gambar rancangan Pondasi Langkah selanjutnya untuk membuat pondasi rumah yang tepat adalah penggambaran rancangannya. Setelah itu diteruskan dengan penggalian alur pondasi sesuai dengan gambar yang dibuat. Siapkan batuan, semen, dan pasir, bila diperlukan persiapkan juga besi lonjoran beserta kawat sebagai bekisting kolom dan sloof lajur di atas pondasi. Bekisting kolom dan sloof diperlukan sebagai penopang dan kerangka dasar rumah terutama sebagai penguat tembok. Setelah penggalian selesai maka kerangka besi dan kawat bisa ditata terlebih. Setelah itu ditimbun dengan semen cor lalu diiringi dengan penataan batuan putih dan adonan pasir semen hingga ketinggian mencapai 50-an cm. 4. Lakukan Penggalian Pekerjaan selanjutnya dalam membuat pondasi rumah adalah melakukan penggalian. Kedalaman pondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm. Penentuan kedalaman ini juga dipengaruhi oleh tekstur tanah. Jika tanah bertekstur keras, maka ukuran di atas cukup memadai. Namun jika tanah bertekstur lembut, maka penggalian harus lebih dalam. 5. Memasang batu dan bata Setelah selesai menggali, saatnya memasang pondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu bata untuk pondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan pada bowplank. Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah. Teknik memasang batu bata untuk pondasi berbentuk hampir segi tiga, lapisan paling bawah melebar, sedangkan ke atas pasangan satu batu bata seukuran 20 cm. 6. Memasang Besi tiang Jika telah selesai memasang seluruh bata, maka dilanjutkan dengan memasang besi yang telah dianyam dengan kawat ikat. Masing-masing ujung besi harus dibengkokkan dan dikaitkan dengan besi pondasi pelat atau tiang kolom. 7. Memasang bekisting Langkah selanjutnya setelah besi di pasang, adalah menambahkan begisting untuk sloof dengan menggunakan papan berukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm. Pemasangan harus rapi dan kuat, sehingga tidak rusak atau jebol akibat tekanan adukan cor saat pengecoran sloof. Pada saat melakukan pengecoran sloof, permukaan bagian atas harus rata, rapi dan sejajar dengan papan bekisting. Besi harus tertutup adukan cor, sehingga air tidak masuk dan merusak besi saat terkena air hujan, dan besi tidak berkarat. Jika semua langkah sudah selesai, dan batu bata sudah naik semua maka tinggal nanti dilakukan finishing. Tentu saja perlu menunggu bekisting siap dibongkar yang artinya harus menunggu cor mengering terlebih dulu. Mungkin itu saja ulasan dari kami tentang gambaran cara membuat pondasi rumah yang baik dan benar agar diperoleh konstruksi hunian yang kokoh. Pada prinsipnya tidak harus ahli untuk membuat ini, asal ada kemauan belajar, kami yakin Anda bisa melakukannya. semoga bermanfaat.
Santer terdengar berita yang marak terjadi di negeri ini selama musim penghujan. Penyebabnya sepele karena air hujan tidak dapat mengalir sebagaimana semestinya. Air ini terjebak di tengah-tengah area permukiman penduduk sehingga menimbulkan genangan air. Seiring berjalannya waktu dengan hujan yang tidak kunjung berhenti, kondisi genangan air ini semakin tinggi hingga menjadi banjir. Dampaknya yaitu masyarakat pun menderita banyak kerugian akibat bencana banjir yang paling jitu untuk mencegah banjir agar tidak terjadi yakni membangun saluran drainase yang memungkinkan air di dalamnya dapat bergerak dengan lancar. Anda bisa membuat selokan air yang dapat menghubungkan rumah-rumah penduduk dengan saluran pembuangan akhir. Tetapi, kesulitan utama dalam membuat saluran drainase untuk publik ini ialah memastikan semua titik selokan tersebut terjaga dengan baik. Sayangnya sebagian orang bersifat acuh tak acuh atau malah solusi alternatif, Anda bisa membuat rumah Anda lebih tinggi supaya tidak terkena dampak dari banjir ini. Buatlah level rumah Anda lebih tinggi agar genangan air di jalan tidak dapat memasuki rumah. Kedengarannya sih ini merupakan pekerjaan yang cukup mudah ya. Anda tinggal meninggikan lantai saja maka secara otomatis rumah pun menjadi lebih tinggi serta aman dari banjir. Namun kenyataannya ada banyak sekali pekerjaan yang mesti dilakukan untuk meninggikan meninggikan rumah merupakan pekerjaan yang sangat merepotkan, memerlukan waktu yang tidak sedikit, dan biaya yang dibutuhkannya pun banyak. Bahkan pekerjaan ini lebih berat daripada saat membangun rumah yang baru loh sebab kita harus membongkar bangunan terlebih dahulu barulah kita dapat meninggikan lantainya kemudian. Oleh karena itu, kami tetap merekomendasikan Anda untuk mengambil solusi yang pertama dalam mencegah terjadinya banjir ini kiat-kiat untuk menaikkan ketinggian lantai bangunan Mintalah bantuan kepada tukang bangunan yang benar-benar mengerti tentang proses untuk meninggikan bangunan dan mekanisme pengurugan tanah yang ketinggian rumah dengan level permukaan jalan yang ada di sekitarnya. Jangan buat level rumah terlalu tinggi karena akan menyulitkan aktivitas penghuninya. Perbedaan ketinggian tanah bisa dihubungkan dengan undakan ramp.Perhatikan posisi pintu dan jendela. Setelah lantai rumah ditinggikan tentunya harus dilakukan penyesuaian posisi pintu serta jendela agar tetap sesuai dengan komposisi lantai rumah akan menyebabkan jarak antara plafon dengan lantai semakin dekat. Akibatnya rumah pun akan terasa lebih pendek dan lebih sempit. Anda mesti mengakalinya agar interior tetap terasa Meninggikan RumahProsedur dalam meninggikan rumah, kurang lebih adalah sebagai berikut Pekerjaan pertama yang mesti Anda perhatikan ialah pengurugan tanah. Lakukan pengurugan setinggi lantai yang diinginkan. Usahakan ketinggian lantai yag dicapai cukup aman paling tidak selama 5-10 tahun ke depan. Selama proses pengurugan tanah berlangsung, lakukan pemadatan tanah agar tidak terjadi penurunan lantai kita perlu membongkar kusen lalu menaikkannya sesuai ketinggian lantai yang baru. Dilanjutkan dengan membuat tangga, membongkar genteng beserta rangka atap, ring balok, dan plafon. Kemudian menambah dinding bagian atasnya. Setelah pekerjaan selesai, diteruskan dengan membuang ring balok dan memasangnya. Lantas, Anda bisa memasang rangka atap dan genteng yang pekerjaan konstruksi rampung, tahap pekerjaan selanjutnya ialah finishing. Pekerjaan ini mencakup seperti memasang keramik, merapikan kusen, mengecat dinding, memasang plafon, dan sebagainya.
cara meninggikan pondasi rumah